JAKARTA - Hingga saat ini sebagian wilayah Kecamatan
Penjaringan yang meliputi empat kelurahan, yaitu Kelurahan Pluit,
Kelurahan Penjaringan, Kelurahan Penjagalan, dan Kelurahan Kapuk, masih
terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Ada beberapa titik yang
mencapai dua meter.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa banjir dikawasan
ini disebabkan meluapnya Waduk Pluit, Kali Angke Hilir dan hujan yang
terus menerus turun.
Sutopo mengatakan bahwa tanggul Waduk Pluit yang memiliki luas 80
hektare tidak jebol. Namun, banjir di Pluit disebabkan karena dampak
dari jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jalan Latuharhary pada
Kamis, 17 Januari lalu yang mengakibatkan banjir menggenangi kawasan
sebagian Jalan Sudirman, Bundaran HI, Jalan MH Thamrin dan sekitarnya.
Selain itu, Sungai Cideng yang memiliki kapasitas debit 30 m3 per detik
menerima beban tambahan debit dari tanggul sungai yang jebol di Jalan
Latuharhary sekitar 30 m3 per detik. Pada saat bersamaan, pompa di Waduk
Melati berkapasitas 12 m3 per detik dan pompa Cideng berkapasitas 7 m3
per detik juga mati. Demikian pula BKB juga penuh.
"Dengan matinya pompa air, maka banjir semakin tidak terkendali," ujar Sutopo dalam pesan singkatnya, Minggu (20/1/2013).
Sutopo menambahkan Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan
beberapa sungai yang banjir. Panel dua pompa banjir berkapasitas 35 m3
per detik dan 4 m3 per detik di Waduk Pluit terendam banjir dan tidak
beroperasi. Akhirnya banjir meluas karena pasokan debit ke Waduk Pluit
terus terjadi, sementara itu pembuangan air tidak berjalan.
Hal ini, lanjutnya, ditambah dengan pasang laut makin bertambah.
Prediksi pasang laut tertinggi pada Senin, 21 Januari terjadi pada pukul
08.10 yaitu setinggi 0,94 meter. Bahkan pada Kamis, 24 Januari hingga
Sabtu, 26 Januari pasang tertinggi mencapai satu meter antara pukul
09.09-09.46 WIB.
"Tentu ini berpotensi terjadi rob air laut," ujarnya.
Pemerintah, kata Sutopo, terus melakukan upaya penanggulangan banjir di
Pluit. Tanggul di Latuharhary telah selesai ditutup. Pompa Waduk Melati
telah dihidupkan. Pompa air dari Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan
Kementerian Pekerjaan Umum juga dikerahkan ke Pluit untuk mengurangi
banjir.
"BNPB mengerahkan pasukan Armarbar. Beberapa titik posko telah didirikan
oleh Marinir, Kopassus, Basarnas, Tagana dan lainnya untuk memberikan
bantuan evakuasi, distribusi kebutuhan dasar, logistic, kesehatan dan
sebagainya," paparnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar