BANDUNG – Bencana banjir yang mengepung Jakarta selama
tiga hari terakhir berimbas pada pengiriman ayam potong dari Jawa Barat
menuju Jakarta. Pengiriman tersebut telah merugikan peternak ayam hingga
miliaran.
Ketua Divisi Peternakan Persatuan Pasar dan Warung
Tradisional Jabar, Yoyo Sutarya mengatakan pada hari biasanya peternak
ayam bisa memasok hingga 100 ribu ekor perharinya ke Jakarta.
“Artinya
selama tiga hari ini sudah 300ribu ekor ayam yang terhambat dan tidak
bisa dijual ke Jakarta,” tutur Yoyo kepada wartawan, Minggu (20/1/2013).
Akibatnya,
para peternak ayam yang kebanyakan berasal dari Parahyangan Timur seperti
Ciamis, Tasik, dan Garut harus mengeluarkan uang lebih untuk memberi
makan ayam yang tidak bisa dijual ke Jakarta.
Jika
dirata-ratakan, kata Yoyo, setiap harinya satu ekor ayam diberi makan
dengan pengeluaran Rp6 ribu. Maka, jika dirata-ratakan para peternak
Jabar menanggung Rp600 juta per hari untuk menutupi biaya pakan.
“Berarti
selama tiga hari bisa mencapai Rp1,8 miliar uang tambahan untuk pakan.
Tapi itu tidak ditanggung satu peternak, melainkan keseluruhan peternak
yang memasok ayam ke Jakarta,” terangnya.
Sementara itu, dengan
turunnya permintaan maka secara otomatis harga ayam dipasar pun ikut
turun. “Sekarang harga turun menjadi Rp28 ribu dari yang asalnya Rp30
ribu. Tapi normalnya Rp24 ribu,” tukas Yoyo yang juga menjabat sebagai
Ketua Persatuan Pedagang Ayam Bandung (PPAB) ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar