"Jadi Papa tadi berdzikir. Beliau memang senang sekali dzikir asmaul husna, dia sering berdzikir dari pagi sampai sore," ungkap Farabi saat ditemui di kediaman A Rafiq, Jalan Rumah Tahanan Militer, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat,
Biasanya, lanjut Farabi, kalau Rafiq sudah khusuk berdzikir, tak ada satu pun pihak keluarga yang berani mengusiknya.
"Kalau Papa lagi berdzikir kami enggak berani ganggu," ujar Farabi.
Begitu pula ketika dalam perawatan di rumah sakit, dalam kondisi kesehatan yang terus menurun A Rafiq terus melafalkan dzikir hingga monitor jantung berbunyi sebagai tanda detak jantung mulai melemah atau berhenti.
"Papa terus berdzikir sampai akhirnya monitor berbunyi," kata Farabi.
Farabi mencoba menguatkan diri setelah dokter resmi menyatakan A Rafiq telah meninggal dunia. "Kami sebetulnya sangat kaget sekali dengan adanya berita ini, tapi Papa selalu berpesan bahwa yang kekal adalah Allah. Papa juga enggak banyak berpesan, kalau pun berpesan sama seperti dulu, hanya meminta anak-anak jaga shalat dan belajar," ungkap Farabi.
0 komentar:
Posting Komentar