JAKARTA - Banjir yang menggenangi kawasan Bundaran
Hotel Indonesia (HI) pada Kamis 17 Januari lalu, disebabkan jebolnya
tanggul di Banjir Kanal Barat (BKB) tepatnya di kawasan Jalan
Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat.
Namun, hingga kini belum
diketahui penyebab tanggul di Latuharhary tersebut bisa jebol. Padahal,
kawasan tanggul di BKB baru saja direvitalisasi pada tahun 2009 lalu.
Menurut
Direktur Sungai dan Laut Ditjen Sumber Daya Air Kementrian Pekerjaan
Umum (Kemen PU), Pitoyo Subandrio, jebolnya tanggul di Latuharhary
disebabkan daerah tersebut merupakan bagian hulu BKB. Sehingga terjangan
air paling kuat terjadi disana.
"Nah karena yang palin hulu di
Latuharhary, maka limpasan terjadi disana yang paling hulu," kata
Pitoyo, kepada wartawan, di Kantor Pusat Komando Penanggulangan Bencana
Nasional, di Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), Jalan Patimura,
Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2013).
Selain itu, kata dia,
ketinggian tanggul dikawasan Latuharhary juga belum diganti dengan
tanggul yang baru. "Disana masih tanggul tanah," jelasnya.
Pitoyo
menjelaskan, tanggul Latuharhary yang jebol tersebut segera akan
diganti oleh Kemen PU dan saat ini kontrak pekerjaan sudah berjalan.
Proyek
tersebut, sambung Pitoyo, tidak hanya memperbaiki tanggul Latuharhary
saja yang jebol, melainkan juga ada proyek penambahan satu daun pintu di
Pintu Air Karet, Manggarai dan lubang-lubang dipinggirannya serta
normalisasi dari BKN dari Manggarai sampai Istiqlal.
"Nantinya Kanal Barat akan mampu dan siap dialiri air hingga 75 meter kubik perdetik," tegasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar