Jakarta - Banjir Jakarta yang menerjang perumahan serta
pusat bisnis, termasuk ikon Ibu Kota di Bundaran HI, mengakibatkan
kerugian yang tidak sedikit. Setidaknya Rp 20 triliun melayang akibat
musibah langganan ini.
"Kerugian akibat banjir tidak sedikit.
Kalau dihitung-hitung, total kerugian banjir pada tahun ini kira-kira
mencapai Rp 20 triliun," kata Jokowi dalam acara silaturahmi antara DPRD
Jakarta dengan Pemprov DKI di Balai Agung, Balaikota DKI, Jakarta
(22/1/2013). Silaturahmi ini membahas mengenai penanganan banjir di
Jakarta.
Terkait kerugian itu, Jokowi memiliki pendapat agar
anggaran pemerintah yang digunakan untuk membayar kerugian akibat
bencana banjir lebih baik dialokasikan untuk pembangunan deep tunnel.
Menurut
Jokowi, pembangunan deep tunnel penting untuk dilaksanakan karena
dianggap sebagai suatu skenario paling ampuh untuk mengantisipasi banjir
di Ibu Kota.
"Deep tunnel ini merupakan solusi banjir jangka
panjang. Jadi, daripada terus mengeluarkan uang untuk membayar kerugian,
lebih baik kita membangun deep tunnel," ujar Jokowi.
Banjir
Jakarta pada Kamis pekan lalu, bisa dibilang yang terbesar dalam 6 tahun
terakhir. Kawasan Sudirman-Thamrin, tergenang. Tak hanya itu saja, air
bahkan sampai merambah ke kawasan ring satu yakni ke Istana Negara.
Lebih
20 korban jiwa melayang akibat banjir ini. Bahkan dalam hitungan BNPB,
jumlah pengungsi akibat banjir ini sempat mencapai 50.000 pengungsi.
Deep
tunnel merupakan terowongan raksasa multifungsi, yang rencananya
dibangun di bawah tanah ruas Jl MT Haryono hingga Pluit. Untuk
pembangunan deep tunnel, Pemprov DKI menyediakan Rp 16 triliun secara
multiyears selama 4-5 tahun. Terowongan ini diharapkan turut mengatasi
masalah banjir dan kemacetan lalu lintas.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar