JAKARTA, — Banjir dan macet yang melanda
DKI Jakarta hari ini benar-benar merugikan dunia usaha. Diperkirakan,
pengusaha rugi hingga miliaran rupiah.
Ketua Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menjelaskan kondisi banjir di Ibu Kota
ini menyebabkan karyawan tidak bisa datang ke tempat kerja. Akibatnya
produksi pabrik pun terganggu.
"Rata-rata karena pekerja tidak
bisa datang ke lokasi tempat kerja sehingga produksi pabrik juga
terganggu karena tidak ada yang mengerjakan. Mereka pun akhirnya menutup
pabrik dan tokonya," kata Sofyan di Jakarta, Kamis (17/1/2013).
Menurut
Sofyan, saat ini pihaknya masih menginventarisasi lokasi-lokasi mana
saja yang terkena dampak banjir tersebut, sekaligus menghitung dampak
kerugian ini, dan berusaha mencari solusi dari bencana alam tersebut.
Untuk
sementara, para pengusaha hanya bisa melakukan komunikasi dengan para
klien melalui saluran telepon. Sebab, semua sarana dan prasarana
logistik mereka kebanyakan lumpuh.
"Ini yang harus menjadi
perhatian semuanya. Kita juga tidak bisa menyalahkan pemerintah karena
ini bencana alam. Tapi ini harus dicari jalan keluarnya," tambahnya.
Sofyan
meminta kepada pemerintah untuk segera memperbaiki infrastruktur
sungai, khususnya pengerukan sungai, larangan membuang sampah di sungai,
penghijauan, dan pembatasan pembangunan rumah landed.
"Semuanya
harus ke atas, perbanyak apartemen atau rumah susun. Perbanyak juga
saluran resapan air sehingga tidak terjadi banjir di mana-mana seperti
ini," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar