Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

REZEKI DIBALIK BANJIR

JAKARTA,  - Air yang menggenangi empat kelurahan di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, sejak Kamis (17/1/2013) pekan lalu, memaksa ribuan orang mengungsi. Kerugian harta benda dan korban jiwa juga timbul akibat bencana ini. Namun, siapa yang menyangka, di balik semua kesusahan, masih ada sedikit "nikmat" di lokasi banjir. Seperti yang dialami warga setempat, Anton (27), dan Suryana (27).

Anton dan Suryana adalah warga RW 4 dan RW 11, Kelurahan Penjaringan. Sehari-hari, keduanya berprofesi sebagai petugas honorer Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Sebagai pembersih sampah, Suryana diberi upah Rp 220.000 per bulan, sedangkan Anton Rp 750.000 per bulan. Anton memiliki penghasilan lebih besar karena wilayah kerjanya juga lebih banyak.

Sejak banjir melanda, keduanya praktis tak dapat bekerja. Sebuah gerobak sampah yang biasanya digunakan Anton untuk menampung sampah di tiga RT, kini diubah fungsi menjadi armada alternatif penembus banjir. Gerobak ditutup dengan sebuah papan, dan di atasnya dipasang sebuah kursi kayu untuk mengangkut penumpang. Masing-masing dari mereka bertugas menarik dan mendorong gerobak. Cukup sederhana, tapi menjadi salah satu pilihan warga yang ingin masuk dan ke luar lokasi banjir.

Dalam sehari, Anton dan Suryana bisa mengantar warga dua sampai tiga kali perjalanan bolak-balik. Dengan rute terjauh adalah dari Jalan Pluit Raya sampai Kantor Kelurahan Penjaringan. Tarif yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari Rp 30.000 - Rp 50.000 untuk satu orang dan satu kali perjalanan. Meski terbilang mahal, armada alternatif yang mudah ditemui di wilayah banjir Penjaringan ini cukup menjadi pilihan warga. Khususnya dari Jalan Pluit Raya menuju pos komando pengungsi di Kantor Kelurahan Penjaringan, yang jaraknya sekitar satu kilometer. Bila ditempuh dengan truk relawan, diperlukan waktu sekitar 10-15 menit dengan kecepatan maksimal sekitar 10 kilometer per jam. Sedangkan bila berjalan kaki, waktu yang diperlukan lebih dari 40 menit. Dengan armada alternatif tersebut, warga dapat menghemat waktu sekitar 10 menit dan terbebas dari basah akibat banjir.

"Hasilnya lumayan, buat nambah-nambah selama kita enggak bisa kerja," kata Anton saat ditemui , di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (22/1/2013).

Hingga pukul 16.30 sore ini, banjir di wilayah Penjaringan masih setinggi 80 sentimeter. Dalam sehari ini, wilayah Penjaringan sempat diguyur hujan dengan intensitas sedang selama beberapa saat, pada siang, dan sore hari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar