JAKARTA, Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama melepas parade ogoh-ogoh dalam memperingati Hari
Raya Nyepi di Jakarta, Senin (11/3/2013). Basuki berharap perayaan Tahun
Baru Saka dapat menjadi momen menciptakan Indonesia Baru.
Dengan
menggunakan destar ungu di kepalanya dan menggunakan saput (sarung khas
Bali) berwarna ungu-merah muda, pria yang akrab disapa Ahok itu
menyampaikan bahwa parade ogoh-ogoh ini dapat menjadi festival yang
menyatukan semua etnis di Ibu Kota. Parade ogoh-ogoh itu turut
menggambarkan keindahan perwujudan Bhinneka Tunggal Ika di Jakarta.
"Melalui
Tahun Baru Saka ini, kita akan melalui Jakarta Baru menuju Indonesia
Baru," kata Basuki yang mewakili Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Senin
di Balaikota Jakarta.
Ia mengatakan, untuk menuju Indonesia Baru,
Jakarta menjadi kota pertama untuk dijadikan perubahan, yakni melalui
Jakarta Baru. Basuki percaya bahwa apa yang telah ia wujudkan bersama
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dapat tertular ke Indonesia, menjadi
Indonesia yang penuh perubahan ke arah lebih baik, yaitu Indonesia
Baru.
Basuki berharap perayaan ogoh-ogoh ini dapat menggambarkan
indahnya seluruh etnis dan berpusat di satu tempat, yaitu Monumen
Nasional. Ia mengatakan, festival ini dapat menjadi kebanggaan budaya
Indonesia yang bersatu padu. Dengan perayaan ogoh-ogoh ini, hal itu
dapat merepresentasikan sesuatu yang jahat dapat dikalahkan oleh yang
baik. "Akhir kata, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi tahun Saka
1935," kata Basuki.
Sebanyak 16 ogoh-ogoh memeriahkan perayaan
Hari Raya Nyepi tahun baru Cara 1935. Selain membuat ogoh-ogoh berupa
leak, peserta parade juga berkreasi membuat ogoh-ogoh berbentuk
barongsai ataupun ondel-ondel khas Betawi. Ogoh-ogoh tersebut dilombakan
untuk memperebutkan piala Gubernur DKI Jakarta.
Ketua Pelaksana
Parade Ogoh-ogoh I Putu Alit Ari Sudarsana mengatakan, jumlah ogoh-ogoh
pada parade kali ini lebih banyak dibandingkan pada perayaan Nyepi tahun
sebelumnya yang hanya berjumlah 14 ogoh-ogoh. Parade kali ini juga
dimeriahkan dengan kesenian lain, seperti tanjidor, marawis, serta reog
Ponorogo.
Saat parade berlangsung, tidak akan ada penutupan jalan
di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan. Iring-iringan ogoh-ogoh hanya
menggunakan satu lajur, sehingga pengendara tetap dapat melintas di
jalan tersebut. Parade ogoh-ogoh hanya akan melalui rute pendek karena
acara tersebut diselenggarakan pada hari kerja. Rute tersebut adalah
sisi barat silang Monas hingga Jalan Medan Merdeka Selatan, kemudian
masuk kembali ke Monas melalui pintu depan Kedutaan Besar Amerika
Serikat. Acara pelepasan ogoh-ogoh itu turut dihadiri Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Jero Wacik dan Asisten Sekretaris Daerah Bidang
Kesejahteraan Masyarakat DKI Mara Oloan Siregar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar