Tidak sedikit kader di kalangan elite Partai Demokrat yang menganggap
remeh rencana mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap, Tri Dianto untuk
maju sebagai calon ketua umum partai besutan SBY itu. Salah satunya
adalah Ruhut Sitompul.
Beberapa
waktu lalu, Ruhut enggan mengomentari soal rencana pencalonan Tri
Dianto. Ruhut mengaku hanya tertawa termehek-mehek saat mendengar kabar
itu.
Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan bahkan menilai
rencana pencalonan loyalis Anas itu hanya gurauan saja. Menanggapi hal
itu, Tri yang dikenal sebagai salah seorang panglima perang Anas di
daerah mengaku dilahirkan untuk menjadi seorang petarung, bukan
pengecut.
"Mau ngakak mau nangis enggak masalah, yang penting
saya diciptakan oleh Tuhan dan dilahirkan oleh ibu untuk bertarung,"
kata Tri saat mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum Partai
Demokrat di Cikeas, Bogor, Senin (18/3).
Tri menyerang balik para
koleganya seperti Ruhut dan Sutan Bhatoegana adalah orang yang
dilahirkan sebagai penjilat demi mendapatkan jabatan tertentu.
"Mereka dilahirkan sebagai penjilat, makanya saya maju terus pantang mundur," tegas dia.
Mantan
pengusaha jamu ini berencana mengubah etika politik Partai Demokrat
yang berbunyi 'bersih, santun, dan cerdas' menjadi 'bersih, santun dan
merakyat."
"Cerdas saya hilangkan, karena saya takut cerdasnya disalahgunakan. Cerdas dalam korupsi," tandasnya.
Tri membantah jika disebut menjadi orang titipan dari mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum. Dia mengaku memiliki tekad untuk maju sebagai calon ketua umum atas dasar inisiatif sendiri.
Oleh
sebab itu, dia juga meminta kepada seluruh loyalis Anas yang masih
tersisa di akar rumput untuk memilih dirinya dalam KLB nanti.
"Saya berharap loyalis Anas memilih saya sebagai calon ketua Umum," tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar