TERNATE, Panitia Festival Legu Gam tetap
akan menggelar ritual adat fere kie di Gunung Gamalama, meskipun gunung
yang terletak di tengah Pulau Ternate, Maluku Utara, itu kini dalam
status waspada level II.
Ketua Panitia Festival Legu Gam Arifin
Djafar mengatakan di Ternate, Sabtu, Gunung Gamalama kini dalam status
waspada level II, tetapi belum membahayakan untuk menggelar ritual adat
fere kie di gunung api setinggi 1.700 dari permukaan laut itu.
Oleh
karena itu, ritual adat fere kie yang merupakan salah satu kegiatan
utama dalam setiap penyelenggaraan Festival Legu Gam tetap akan
dilaksanakan pada awal April, kecuali kalau aktivitas vulkanik Gunung
Gamalama dianggap sudah membahayakan bagi para pendaki.
Ia
mengatakan, ritual adat fere kie atau mendaki di Gunung Gamalama
merupakan ritual yang telah dilaksanakan sejak zaman dahulu untuk
meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa agar wilayah Ternate dibebaskan dari
segala bencana.
Ritual adat fere kie itu dilaksanakan di puncak
Gunung Gamalama di kawasan kuburan keramat. Sampai saat ini tidak ada
yang mengetahui siapa yang dikuburkan di lokasi itu, namun masyarakat
setempat percaya bahwa kuburan itu milik para orang suci.
"Ritual
adat fere kie ini sesuai pengalaman tahun-tahun sebelumnya tidak hanya
diikuti oleh para tokoh adat Kesultanan Ternate dan masyarakat setempat,
tetapi juga para wisatawan karena mereka sekaligus menjadikannya
sebagai kegiatan berwisata di puncak gamalama," katanya.
Ritual
adat fere kie diawali dengan pembacaan doa di Kedaton Kesultanan Ternate
usai salat Subuh kemudian bergerak mendaki Gunung Gamalama melalui
jalur pendakian Marikurubu. Rombongan tiba di puncak pada siang hari,
dan sore mereka kembali.
Ia menambahkan, kegiatan lainnya yang
akan digelar dalam rangkaian Festival Legu Gam pada 31 Maret-13 April
2013 adalah karnaval budaya, penampilan tarian dan kesenian tradisional,
pameran potensi pariwisata dan investasi, atraksi debus dan pemecahan
rekor Muri untuk nasi jaha (makanan khas Maluku Utara) yang panjangnya
10 kilometer.
Selain itu, seminar sejarah, ritual peringatan ulang
tahun ke-78 Sultan Ternate Mudhafar Sjah serta berbagai jenis lomba,
seperti lomba busana daerah, lomba lagu dan tarian daerah, kuliner tradisional serta penampilan grup musik dari Jakarta dari Perancis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar