Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rhoma Irama mencalonkan diri sebagai presiden

Penyanyi dangdut yang juga dai, Rhoma Irama menangis saat menggelar konferensi pers bersama Ketua Panwaslu DKI Jakarta, di kantor Panwaslu Jakarta Pusat, Senin (6/8/2012). Rhoma Irama diperiksa oleh Panwaslu terkait dugaan SARA terhadap pasangan Jokowi-Ahok saat ceramah di salah satu masjid.
 Dari ingar-bingar panggung keartisan, Rhoma Irama memutuskan terjun ke panggung politik. Meski bukan pendatang baru, keputusan Rhoma memasuki panggung politik kali ini terbilang berani lantaran si raja dangdut itu serius menyatakan diri siap menjadi calon Presiden, orang nomor satu negeri ini.
Rhoma irama mengaku kesiapannya menjadi capres lantaran didorong oleh para ulama yang merasa pemimpin yang ada saat ini tidak merepresentasikan umat Islam. Meski mengundang banyak keraguan, Rhoma irama tak gentar. Ia bahkan menilai hujatan orang lain terhadap dirinya adalah vitamin penambah energi. Saat ditemui di Jakarta pada Selasa (13/11/2012), Rhoma irama  menceritakan panjang lebar soal latar belakang pencalonannya itu dan apa yang akan diperbuatnya nanti begitu resmi diusung menjadi calon presiden.

Indikasinya tidak ada sopan santun dalam berpolitik, berbangsa, dan bernegara. Seorang kepala negara boleh dicaci maki, disamakan dengan kerbau, drakula, tanpa ada sanksi hukum. Sementara presiden itu simbol negara. Kalau rakyat sudah mencaci maki presidennya, berarti dia menghina negaranya. Kalau presiden sudah seenaknya bisa dicaci maki, rektor dosen bisa seenaknya dicaci maki. Guru-guru juga tidak punya wibawa lagi kepada muridnya. Terjadilah demoralisasi.
Tawuran antarmahasiswa, antarkomponen bangsa karena tidak ada lagi nilai moral karena kita sudah hanyut dalam demokrasi yang permisif, serbaboleh. Saya ingin kembalikan bangsa ini untuk kembali kepada Pancasila. Yang semula kita bangsa religius, sekarang kita bangsa sekuler. Yang semula kita bangsa sopan santun, ramah, jadi bangsa yang beringas, yang emosional. Ini faktor keterpanggilan saya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar