SURABAYA, - Selama dua hari
terakhir (19-20/11), Kota Surabaya diguncang demo buruh berskala besar.
Kaum populer perkotaan ini menuntut UMK untuk wilayah Surabaya dan
sekitarnya (Gresik, Mojokerto, Pasuruan, dan Mojokerto) sebesar Rp 2,2
juta.
Pada demo buruh hari ini di kantor Gubernur Jatim di Jalan
Pahlawan Surabaya, ribuan demonstran itu dibubarkan paksa dengan
disemprot air. Langkah itu diambil karena buruh memaksa masuk
gubernuran. Mereka juga terlibat adu otot dengan aparat kepolisian yang
sudah bersiaga di lokasi.
Sempat terjadi aksi lempar botol
mineral, sehingga polisi pun akhirnya membubarkan paksa aksi unjuk rasa
buruh tersebut, dengan menghalau buruh menjauhi kantor Gubernur Jatim.
Setelah dibubarkan dengan semprotan air, buruh lari berhamburan karena
dikejar polisi.
Banyak buruh dengan mengendarai sepeda motor
menuju Jalan Kramat Gantung Surabaya. Selain itu, polisi terus
men-sweeping buruh yang ada di sekitar kantor Gubernur Jatim dan meminta demo
buruh untuk segera bubar. Kapolrestabes Surabaya Kombespol Tri Maryanto
tampak turun ke lapangan untuk memimpin anak buahnya mengendalikan
situasi dan pengamanan demo buruh tersebut.
Sebelum dibubarkan
dengan semprotan air oleh petugas, aksi buruh itu sempat memanas saat
kaum buruh itu mendorong barikade pagar kawat berduri. Buruh juga sempat
memblokir ruas Jalan Pahlwan Surabaya. "Kami minta Gubernur Soekarwo
menemui buruh. Jika tidak segera menemui, maka kami akan memaksa masuk,"
teriak para buruh sambil mendorong kawat berduri sebelum dibubarkan
dengan semprotan air.
0 komentar:
Posting Komentar